“Setelah ini,
Apa?”
(artwork by Anzi Matta)
***
Tak ada satu kata pun yang terucap
malam itu. Tidak dari bibirku, tidak dari bibirnya.
Sunyi, namun tak sepi. Aku bisa
mendengar sayup-sayup suara menggema di kepala. Menari, melebur bersama angan
yang kucipta.
Setelah
ini, apa?
Anggur yang diberikan-Nya,
dua yang dimabukkan dosa,
cerita cinta yang kelak berakhir bak
tragedi,
“Setelah ini, apa?”
Dia menatapku lekat.
Aku bisa melihat kebahagiaan bercampur
ragu di matanya.
“Tak apa,” ucapnya, “Tidak akan ada
yang tahu. Tidak kita, tidak mereka.”
Dan bibir itu memeluk bibirku.
Lagi, lagi, dan lagi.
Dan tuk kesekian kalinya, aku menyerah
pada Sang Eros.
Tak
apa.
Desah bertumpah ruah.
Tidak
akan ada yang tahu.
Peluh menderu pilu.
Tidak
kita, tidak mereka.
Dinding kamar menatap kami dingin,
seolah menghakimi kami, si pelanggar molaritas.
***
Pukul 02.10.
Dia terlelap di dadaku.
Dan aku, masih terjaga dalam angan.
Menduga-duga, mencari pembenaran dalam sebuah kesalahan.
Setelah
ini, apa?
Yogyakarta,
Januari 2015
Bon Iver - Towers