Jadi begini.
Hari ini tidak berjalan dengan baik. Hari ini saya melakukan hal-hal yang cukup buruk.
Hari ini busuk.
Pertama, saya tidak memahami logika orang yang tidak pernah peka. Perlu contoh? Baiklah. Kamu sedang mempunyai masalah. Masalah itu sebenarnya tidak rumit, namun ia cukup mengganggu tidurmu. Lalu, kamu bercerita kepada salah satu sahabat baikmu. Sebenarnya kamu tidak meminta sebuah penyelesaian. Cukup dengan didengarkan, kamu sudah merasa lega. Sayang, skenario itu tidak terjadi. Orang yang kalian sebut sebagai sahabat baik itu merendahkan kamu. Dengan mudah mereka menyalahkanmu tanpa memahami masalah tersebut. Kata-kata bersirat hina terus menyudutkanmu yang sebenarnya sama sekali tidak tahu-menahu. Dan sisanya, kamu bisa membayangkan sendiri.
Sebelum kalian berpikir yang tidak-tidak, saya tidak bermaksud menulis catatan harian. Saya juga tidak bermaksud menjadi lemah, mengeluh kepada Semesta, ataupun meminta untuk dikasihani. Semua yang saya tulis ini memang tidaklah penting karena setiap manusia pernah mengalaminya. Dan saya hanya melakukan tugas saya sebagai seorang manusia, marah.
Tidak dewasa sama sekali ya? Oh, saya tidak peduli.
Kedua, saya sangat benci kesendirian. Sebagai anak tunggal, yang saya butuh hanyalah perasaan dibutuhkan. Mengapa kamu tidak mencari teman baru? Mengapa kamu tidak melakukan kegiatan lain? Mengapa kamu tidak berusaha menikmati hidup? Saya sering menanyakan semua itu kepada diri saya sendiri. Secara teori, jawaban untuk semua pertanyaan di atas sudah ada. Secara praktek, tidak semua sesuai rencana. Mencari teman baru? Sudah. Mencari teman baru yang benar-benar bisa memahami hati dan jalan pikiran kamu? Belum, atau memang teman seperti itu hanya ada di dongeng kanak-kanak. Melakukan kegiatan lain? Menulis, merenung. Hasilnya? Bisa kalian tebak sendiri. Berusaha menikmati hidup? Oke, menurut saya ini pertanyaan paling omong-kosong. Tidak ada yang tidak mencintai nikmat hidup, kebahagiaan, atau apalah itu. Termasuk saya. Saya bahagia ketika berada di sekitar orang-orang yang butuhkan. Ketika saya membutuhkan seseorang, berarti saya mempercayainya. Dan seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, tidak semua sesuai rencana. Beberapa orang, saya rasa, tidak membutuhkan saya. Meremehkan, lalu membuang.
Entahlah. Sepertinya, kesendirian benar-benar mencintai saya.
Baiklah, tugas saya untuk menulis sudah terlaksana.
Tugas kalian? Tugas kalian ialah menertawakan saya dan tulisan saya.
Selamat tertawa.
Aaaaa.. kereeeen dit, gw gk tau bagian mana yg harus ditertawakan ditulisan ini, justru gw terpesona :))
ReplyDeleteTerima kasih. :)
ReplyDeleteWalaupun aku bukan anak tunggal, but I feel you bro. Dulu emang sering banget kaya gitu, tapi sekarang sudah nggak lagi. Anyway, sepertinya kamu introvert ya? :))
ReplyDelete